Namamu dalam doa untukmu pangeran bersorban
Sejak pertama kali kita
bertemu,sesuatu yang “salah” terjadi pada diriku.Bukan dalam artian buruk,
tentunya.Suka tidak suka,dirimu ada dalam kepala.Meski kamu belum tentu sudi menerima
kehadiran perasaan ini,izinkan aku untuk mencurahkan melalui jejak-jejak pensil yang mungkin bahkan tak akan pernah sempat kau baca.Maukah kau mendengar
ceritaku?*MAUAJALAH-(Unsur pemaksaan ceritanya) :D
Dulu sepertinya tak pernah
terbayang memiliki cinta yang begitu dalam.Belum pernah ada
seseorang pun yang kehadirannya begitu aku rindukan.Jadi aneh
rasanya saat kamu tiba-tiba ada.
Seiring berjalannya waktu,aku
kini jadi penunggu setia pagi.Ada semangat pagi yang menyelinap di jiwaku setiap
kali mengingat bahwa aktivitas hari itu akan mempertemukan kita.Kamu mungkin
tidak sadar betapa setiap hari yang kujalani bersinggungan denganmu
terasa berarti.Aku yang tadinya bersikap dingin pada cinta, kini lebur
perlahan karenanya.(kaya es balok yang digoreng,kalian bayangin aja deh)
“Tahukah kamu bahwa kehadiranmu begitu
menyedot perhatian?”
Aku bukanlah orang yang gemar
menaruh perhatian kepada orang lain.Terlalu sibuk mengejar mimpi dan memenuhi
ambisi adalah agenda kehidupan yang tak pernah ingin kukhianati.Bagiku hidup
adalah proses membentuk diri.Setengah mati aku berusaha menyingkir dari roman
percintaan.Tak ada gunanya menghabiskan waktu dan tenaga hanya untuk menjadi
pekerja cinta.Sudah banyak contoh orang yang dibuat kecewa, membuatku semakin
yakin bahwa bisa hidup tanpanya.
Di awal perjalanan semuanya masih
dapat kukendalikan.Kesuksesan yang selalu terbayang didepan mata.Aku tak punya waktu menekuni diri mencari pendamping
hidup.mengejar rasa puas terhadap capaian karir membuatku enggan menapaki rumitnya
dunia percintaan.Semua itu kujalani dengan penuh sadar,sampai pada saat kamu
datang membalik keadaan.Mengacak-acak semua tujuan hidup yang sedang
diperjuangkan. Kamu merusak ‘aturan’ hidup yang kubuat sendiri.
Untuk membunuh rasa kecewa itu maka
kubiarkan diri tenggelam dalam kesibukan.Aku yang mulai larut dengan
berbagai kegiatan dibuat nyaman dengan dinginnya perasaan.Meski ada beberapa
orang yang datang dan menawarkan kisah percintaan,semuanya ditanggapi dingin
begitu saja.Tapi kini benteng pertahanan itu runtuh seketika dengan kehadiran
dirimu yang sebetulnya biasa-biasa saja.
Jika dibandingkan dengan sosok
lainnya,kamu bukanlah satu-satunya yang paling istimewa.Bahkan dari segi
fisik, materi, ataupun kemapanan kamu tak memiliki kelebihan yang bisa terlalu
dibanggakan.Namun hanya dengan dirimulah aku kembali merasakan cinta.Sebuah perasaan yang sepertinya sudah kusimpan terlalu lama.Bahkan
kunci ruangannya saja mungkin sudah lupa kusimpan di mana.
Meski tak punya kelebihan duniawi,
namun sikap santun yang kau tunjukkan mampu menyekap perasaanku di sana soleh banget dah kamu.Aku
ingat betul bagaimana pertama kali kamu menyambut uluran tanganku dengan cara
yang begitu memukau.Tatapan teduh dan cara bicara yang menentramkan itulah
yang membuatku terhenyak.Sifatmu yang jauh dari kesan kekanak-kanakkan
tersebut membuatku hanyut pada lebatnya perasaan kagum.Kini kusadari bahwa jatuh cinta itu
begitu sederhana.Tidak perlu juga pengeran berkuda putih yang datang meminang cukup pangeran bersorban seperti kamu.Penampilan yang apa adanya serta perilaku menenangkan jauh lebih penting dari itu
semua.Terimakasih telah memberiku pengertian bahwa jatuh cinta tak serumit
yang aku pikirkan.Harus kuulangi bahwa jatuh cinta
padamu adalah sebuah realita yang tak pernah kurencanakan.Sama seperti
datangnya rezeki dan kemalangan,sebagai manusia aku hanya bisa menerima segala
penentuan.Aku hanyalah lakon dalam penggalan drama kehidupan ini dan
sebagai sang sutradara Ia berhak menentukan segalanya.Ya, termasuk juga
menitipkan rasa kasih yang datangnya tiba-tiba.Di satu sisi aku merasa bahagia
karena akhirnya masih layak merasa cinta Namun di sisi yang lain ada
pertanyaan tersimpan yang sejujurnya ingin sekali aku tanyakan.Apakah kau di
sana menyimpan rasa yang sama? Apakah kamu juga menaruh perhatian yang sepadan?
Atau,apakah pernah sosok diriku muncul di pikiran?Ribuan pertanyaan tentang
perasaan yang terus bergelayut di pikiran ini diam-diam mulai kususun
dalam doa.Merangkainya menjadi kepingan permohonan panjang kepada Allah, agar
ia tak lupa menitipkan rasa yang sama.Setiap waktu aku bertekun,bertelut,dan
melipat tangan jika pasangan jiwa yang telah dipersiapkan adalah kamu yang kini
namanya senantiasa kurapal dalam doa malam. Segenap doa ini aku ucapkan dengan
penuh kerendahan,berharap suatu saat waktu kebersamaan kita akan datang.Jika waktu itu sudah tiba,akan
kupastikan aku siap menyambutmu dengan tangan terbuka. Kesederhaanmu yang
membuatku jatuh cinta sudah sepatutnya disambut dengan penuh sukacita.
Terimakasih telah menghadirkan dunia tak pernah diduga sebelumnya. Kamu adalah
kejutan dari Sang Khalik yang sebenar-benarnya.
Pertemuan singkat yang mungkin hanya kau anggap angin lalu,ternyata membekas di Ingatanku
Meski malu harus kuakui kini kamu tengah menjadi poros kehidupanku
aku akhirnya mulai menyadari bahwa tak selamanya aku bisa hidup sendiri. Mungkin,kamu adalah Orang yang Tuhan kirimkan untuk mengubur segala kesombongan dalam diri.
Walau sampai hari ini penaklukan hatiku olehmu masih menjadi sebuah misteri, aku bisa menerimanya tanpa perlu bertanya lagi.
Comments
Post a Comment