Menunggu dan Mengantri saling berdampingan
( Jika galau akan pilihan kita dekati Dia
pasti akan ada celah jalan pilihanNya) #yakin
Ridho orang tua adalah Ridho Allah juga.
Sebelum Les,UTS,UAS, Tryout,UN
tiba. Saya bingung berkecamuk galau akan
cita-cita apa yang harus saya pilih ?
Kenapa semuanya blank,tumpul,belum tau apa
yang harus dipilih, belum bisa memutuskan apa yang harus saya putuskan untuk 10
tahun yang akan datang. Berbeda dengan 11 tahun yang lalu, saya sangat yakin
akan cita cita saya dulu, yaaa saya ingin menjadi seorang Dokter, ya mungkin
cita-cita ini sudah tak asing didengar untuk anak diusia menginjak Sekolah Dasar,
dan banyak sekali teman saya yang ingin menjadi guru, saya perhatikan, ko mau
si jadi guru yang harus hapal dan mengerti semua mata pelajaran yang bikin
kepala ini ga sanggup untuk memuat semuanya, pikir saya ketika waktu SD.
Kembali kecerita awal*
Saya membiarkan jari jemari saya menari-nari
di keyboard mencari jurusan apa yang harus
saya pilih, sederetan jurusan ada didepan mata, bingung pun kembali ambil ini
apa ambil itu. Kata salah satu guru di
SMA , “coba kalian cek jurusan yg prospek kerjanya dibutuhkan 5 atau 10 tahun
yg akan datang”, oh ini toh yang dibutuhkan,mikir lagi dan mengecek kembali di
kampus mana yang ada jurusan tersebut
deng.. deng.. semua terjawab.skip-skip. Saya cek Sekolah Kedinasan untuk
anak IPS, saya buka website yg telah membuat saya tertarik itu dan saya baca
semua persyaratannya. Ok saya akan ikut daftar.
Pikiran ini terarahkan
untuk kembali mencari jurusan yang ada di kampus, karena saya tak mau
meninggalkan kesempatan yang ada yaitu seleksi nasional masuk perguruan tinggi
tanpa tes yang lebih dikenal dengan
sebutan jalur undangan/SNMPTN.
Oke saya cari jurusan
yang ada di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat karena saya ingin kuliah di daerah tersebut.
Apa yang terjadi dengan tanggapan kelurga saya? , ternyata saya tak di beri
ijin untuk belajar di daerah yg di inginkan, galau pun tambah-tambah melanda. Saya
mau gamau harus belajar di Ibukota. Saya turuti keinginannya “tapi kalo tak lolos,apakah
masih tetap harus di Ibukota?” ya kamu bisa kuliah di kampus swasta. Terus saya
ikuti keinginannya karena mereka yang akan membiayai , Saya mah bisa apa atuh. Dengan perasaan ragu tak yakin karena
memilih kampus diluar daerah sendiri padahal
50% Kampus negeri merekrut anak-anak daerah nya terlebih dahulu. Wah itu
kesempatan bagi saya mengambil kampus
didaerah Jawa Barat tapi apa boleh buat saya kan tak mendapat ijin. Alasan
keluarga memilih di Ibukota karena disana banyak sanak keluarga yang tinggal
jadi tak usah ng’kos dan mengeluarkan ongkos dan kamu pun bisa terawasi karena keluarga
kumpul disana . Ya, memang mereka disana sedangkan saya sendiri terus di kampung
semenjak dari kelas 8 SMP, dan saya cek kampus
dan jurusan yang ada di Ibukota akhirnya saya pilih kampus ber almamater hijau
ya UNJ. Saya pilih-pilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat yang ada , tapi
setelah merenungkan diri,mengetahui semua rata-rata nilai setiap mata pelajaran
dalam 5 semester , membandingkan nilai mata pelajaran yang sama di
semester-semester berikutnya,berdoa,sholat istikharah,dan akhirnya terlintas
sebuah jurusan yg tiba-tiba saja datang dengan sendirinya. Bingung pun kembali
saya harus simpan yang mana dulu untuk di pilihan pertama. Saya meminta masukan
dari guru bimbingan konseling dan kakak kelas
“ yang ingin benar-benar kamu ambil simpan di pilihan pertama.” OK saya
pilih satu pilihan kampus UNJ dengan
dua jurusan, pilihan pertama Geography
dan kedua MP. “Tetap kalian ketahui semua jurusan itu baik dan pasti ada
prospek kerjanya, “ Mendaftar dengan
modal nilai dan melampirkan beberapa sertifikat prestasi.
Dengan tindakan yang
bisa di bilang nekat karena memilih kampus diluar daerah dengan nething takut
tak dilirik saya terus berserah diri dan bersiap ikhlas menerima ketentuan-Nya.
Menunggu pengumuman
yang lamanya bisa merubah jam dinding menjadi
posil * dibaca( terlalu lebay). Saya isi waktu menunggu tersebut dengan mendaftar
seleksi calon Polisi di Kabupaten, saya ikuti alur seleksi sejak dari matahari
ditengah-tengah sampai akhirnya tenggelam akhirnya saya lolos seleksi tinggal
daftar online dan pengisian pemberkasan yang dianjurkan, saya ikuti juga tapi belum
saya isi itu berkas-berkas karena saya masih ragu akan pilihan ini.saya simpen
dan sampai akhirnya saya jual kembali karena saya memutuskan untuk memilih
pilihan yang dahulu, intinya TTL-TKT.
Menunggu waktu kepastian
diterima atau tidaknya ,tak lupa untuk terus mendekatkan diri dengan Sang maha
Kuasa dan yang Maha Bijaksana.
Sampai Alam pun saya
ajak bicara setidaknya bisa menghilangkan rasa penantian yang tak tahan ini.
Kembali beristighfar…………. “Saya yakin pilihan Engkau pasti lebih baik, Semoga
pilihanku pilihanMu juga Ya Rabb AAMIIN.
Pengumuman kelolosan
sudah bisa dihitung jari merantaulah ke
Ibukota untuk menjemput kepastian. Tanggal 09 Mei 2015 pengumuman pun tiba, yang
katanya pukul 08:00 WIB akan diumumkan ternyata dimajukan menjadi pukul 17:00 WIB, “sabarlah duhai hati
akal pikiran dan emosi “ dihari itu terasa amat lama sekali bagaikan hari rasa
tahun . sesekali mencoba buka link, takut saja sudah bisa dan deng-deng
hasilnya nihil belum bisa di akses.
Pukul 17:00 saya cek
langsung dengan semangat dan apa yang di dapat server eror,server down
aaaaaaaaaaaaa~ ingin rasanya meremukan mie instan 10 “sabar”, saya ambil air
wudhu dulu habis itu ngebuka linknya lagi, siapa tau bisa dengan cara ini,.
Hehhehe~ bentar lagi
mau magrib maksudnya siap-siap saja.
Dan akhirnya apa yang
saya dapat? dari perjuangan
waktu,kesabaran,daya dan usaha. Mungkin ini sudah jalannya,sudah digariskan
oleh-Nya,sudah rezekinya disini,yaaa saya lolos SNMPTN dengan pemberitahuan
lampu hijau “Selamat anda diterima di Pendidikan
Geografi Universitas Negeri Jakarta”
Alhamdulillah Ya Rabb.
Saya ambil kesempatan ini.
Tanggal 25 Mei 2015 verifikasi
dimulai dengan didampingi orang tua dengan membawa raport asli,Fc kartu
keluarga,slip gaji orang tua/Surat keterangan penghasilan dari ketua RT
setempat,Fc pembayaran PBB tahun 2014/2015,Foto rumah dari
depan,samping,belakang dan dalam,foto keluarga,foto barang elektronik yang
dimiliki,fc rekening listrik. Verifikasi dilaksanakan di fakultas masing-masing
nah pas verifikasi diajari budayakan mengantri, saya mengantri dari jam
08.15-12.02 -sudah di didik dari dulu untuk menunggu ko,sudah makanan biasa ini.- Di
tahap verifikasi ini kita bisa tau UKT kita berapa.
Setelah verifikasi
dilanjut dengan daftar ulang berbarengan dengan mahasiswa baru lulusan SBMPTN.
Untuk mengambil formulir daftar ulang dan berkas-berkas lainya itu tempatnya
disebut BAAK, saya pun mengantri lagi
dengan menunggu waktu yang lumayan lama,selesai mengambil berkas, hari
berikutnya saya periksa kesehatan di Poliklinik kampus dan tak diperbolehkan di Poliklinik yang ada
diluar kampus, disitu saya mengantri lagi dari pukul 07.00-11.12 . Tahukah kamu
yang menunggu untuk diperiksa itu sudah seperti masyarakat yang menunggu
pemberian sembako panjangnya ampun dah. Saya di periksa berat badan,tinggi
badan,tekanan darah,gigi dan mulut,mata,jantung, dan tes buta warna eh tak lupa
saya harus periksa urine ke dinas kesehatan/Rumah Sakit untuk meminta surat
keterangan bebas narkoba disitu saya pun menunggu 5 jam untuk menunggu hasil
pemeriksaan, ada aja rasa cemas deg-degan takut sampelnya ketuker atau gimana
duh nething mulu nih. Dan hasilnya bersih dari Narkoba Alhamdulillah.
Setelah semua berkas
diisi dan pemeriksaan kesehatan selesai saatnya pengembalian berkas dan
lagi-lagi berbudaya ngantri kembali.
Dan Masa Pengenalan
Akademik dimulai dengan tiga sesi, pertama MPA Fakultas,Jurusan dan
Universitas,yang keseluruhannya telah memberikan hasil akan ilmu dari berbagai
sudut pandang mata ini. Dari perlengkapan dan peralatan Mpa yang tak meribetkan serta menyulitkan
mahasiswa barunya,yang telah memberikan benih-benih disiplin.Ucapan terima
kasih untuk kaka-kaka yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan Mpa tahun
lalu,,,,,ya 2015.
Mengingat lagi Hukum
Peluang yang mengatakan “ Kesempatan tidak akan datang dua kali, sekali anda
menyianyiakan maka ia tidak akan pernah kembali menghampiri anda”
Jika semua orang banyak
berpikir bahwa suatu peluang itu sulit untuk dicapai, maka boleh jadi disanalah
kesempatan terbesar kita untuk berhasil. Ingat, Kesuksesan tidak ditentukan
oleh cerdas dan hebatnya seseorang, kesuksesan hadir untuk mereka yang
memimpikannya dan berjuang mati-matian merealisasikan mimpi-mimpinya.
Dan Kegagalan sejati
adalah saat kita tidak mau mencoba sebab sudah dapat dipastikan kita sudah
gagal sebelum kegagalan sebenarnya tiba, namun jika kita berani mencoba,
setidaknya ada peluang untuk menang atau minimal mendapatkan pengalaman
berharga. Hingga suatu saat nanti, jika ada hal serupa jiwa jauh lebih siap untuk
mencoba dan mendapatkannya. Satu poin lebih dibanding orang yang belum pernah
mencoba. Lalu apa yang di tunggu ambilah semua peluang itu – Setia Furqon
kholid
Iseng-iseng aja :)
wohohoho Alhamdulillah nama saya tertulis di media cetak dalam pengumuman hasil SNMPTN 2015
Comments
Post a Comment