Udah siap untuk Kuliah?
Ehem yang sebentar lagi mau gantung seragam putih abu-abu,tunjuk tangan!
Wah pasti banyak ya.. Engga kerasa kalian sebentar lagi bakal ninggalin bangku SMA dan jadi anak kuliahan tjiee.
Gelar itu udah kayak perayaan kemerdekaan bagi sebagian teman-teman kita. Gimana nggak?
Nggak pake seragam,masuk agak siangan dan yang dipelajari per hari ga sebanyak waktu masih SMA.
Ada benarnya juga,tapi harusnya ngga cuma seneng-seneng doang sih. Soalnya,masa kuliah sebetulnya jembatan kita menuju jenjang masa kerja dan karir nanti. Mau sukses atau nggak pas kerja nanti,mau dapet gajadi gede atau engga nanti,bisa jadi berawal dari masa kuliah. Makanya,pilihan kuliah akhirnya jadi penting banget. Nah kira-kira apa yang teman-teman kita pilih sebagai bidang kuliahnya nanti ya?
Kalo ada yang masih nyari-nyari kuliah dimana,bidang studi apa yang harus dipilih, tips nya kita harus tau dulu minat dan bakat kita. Cita-cita boleh tinggi,tapi harus dibarengi sama rasa sadar kapasitas diri sendiri.
Oya ada yg bertanya "Kak, dunia kuliah seperti apa sih?".
Dunia kuliah itu kayak
Mendebat Dosen
Ruang lingkup dunia kampus lebih luas dari sekolah. Beberapa orang teman kita nanti ada yang berasal dari luar daerah atau sebaliknya,justru kita yang akan menjadi pendatang karena berkuliah di luar kota. Makanya,ngga heran kalo kita perlu adaptasi untuk bergaul dengan teman-teman kita nanti,jangan mau kalah sama bunglon dong hehehe :D . "Di dunia kampus, lo baru bisa melek dan melihat keragaman Indonesia yang sebenar-benarnya di depan mata. Ibarat kayak miniatur Indonesia," ujar bang Faisal Aslim, salah satu pengelola situs pendidikan di Zenius.Net
Di kampus nanti, kesempatan nyari ilmu juga luas. Nggak hanya dibatasi oleh dering bel macam di sekolah. Kita bisa aja dapetin jadwal kuliah pagi dari pukul 8 sampai 10 atau dari pukul 8 sampai 17 tapi selang waktu berjauhan untuk sampai pukul 17, tapi tetap bisa memanfaatkan perpustakaan dan internet sampai tutup. Nggak cuma itu, kalo mau "colongan" ilmu kita bisa aja ajak ngobrol(berdikusi) dosen yang kadang juga merupakan seorang tenaga ahli atau profesional di bidangnya.
"Kuliah sekarang,lo pasti ketinggalan kalo cuma belajar textbook dan nyatet omongan dosen di kelas" lanjut bang Faisal lagi.
Malah,dunia kampus tuh membiarkan mahasiswa untuk berpikir sebebas-bebasnya tentang segala hal yang ada di negara ini. Nggak heran,banyak terjadi forum diskusi,dan debat yang akan berlangsung terhadap sebuah isu yang lagi hangat-hangatnya.
"Harus selalu berpikir kritis,jangan cepat percaya. Bahkan dosen bisa lo debat di kelas. Tapi harus didukung data yang memperkuat argumen lo. Jadi bukan debat kusir,"lanjutnya.
Intinya,kalo udah paham gimana dunia perkuliahan secara umum,kita jadi kebayangkan gimana kita akan bersikap nanti?. Misalnya,skill apa yang perlu ditingkatkan kalo kita jadi mahasiswa Bisnis dan Manajemen atau Geografi? Atau mata kuliah apa yang harus kita kasih porsi perhatian yang lebih kalo kita jadi mahasiswa? Lalu aktivitas mahasiswa apa yang bisa membantu kita di dunia kampus?
Pertanyaan terakhir juga engga kalah penting nih. Yaitu,bagaimana kita ngga cuma cari ilmu, tapi juga "bergaul" dan koneksi. Untungnya di dunia kampus sumber interaksi sosialnya banyak. Mulai milih temen nongkrong yang cocok,seru-seruan sama temen kos,diskusi ilmu sama senior,rekan seangkatan ataupun sama profesor,baik-baikin petugas admin di fakultas,ikutan klub Unit Kegiatan Mahasiswa, sampe ikut organisasi mahasiswa,baik formal maupun informal dan masih banyak koneksi lain laginya.
Malah ada yang bilang,nilai akademis tinggi bukan jaminan bahwa seorang mahasiswa itu bisa sukses. Justru yang menjamin adalah seberapa aktif dan seberapa banyak networking yang ia bangun saat kuliah.
IP Tinggi Ngga Cukup
Menteri Pendidikan Anies Baswedan juga menyarankan para mahasiswa baru untuk mencari ilmu dimana aja dan kapan aja. "Bagi teman-teman yang ingin belajar hanya di dalam kelas saja,maka mereka akan masuk golongan orang yang merugi. Karena di ujung masa kuliah Anda hanya akan keluar membawa selembar kertas bertuliskan transkip atau selembar kertas ijazah. Masa depan tidak bisa dibuat atau dibangun hanya dengan selembar kertas itu," tegasnya.
Dalam situsnya, Pak Anies juga pernah menulis tentang manfaat nilai IP yang tinggi buat masa depan seorang mahasiswa. "Saya sering mengatakan IP yang tinggi akan mengantarkan kamu pada panggilan wawancara kerja,titik. Tapi kepemimpinan,kemampuan komunikasi,kemampuan analitik. Hal-hal itu yang akan mengantarkanmu ke masa depan,"begitu tulis Pak Anies.
Masih kata Pak Anies, kalau dulu SD ke SMP kita perlu nilai tinggi, untuk masuk SMA juga perlu nilai, dan sekarang dari SMA masuk di kampus kita juga harus punya nilai yang tinggi. Sesudah lulus kuliah, fase berikutnya,kita butuh lebih dari sekedar nilai. Tapi, jangan diartikan boleh mendapatkan IP rendah. Kalau IP rendah,kita bahkan tidak dipanggil wawancara. Jadi IP-nya tetap harus tinggi
"Usul saya,mumpung masih kuliah,coba Anda cek kalau daftar beasiswa S2 berapa syarat IP minimalnya? Lalu gunakan itu sebagai target!"
Di dalam dunia kerja nanti,kita nggak ditanya nilai IP atau berapa lama kita berkuliah. Semua pertanyaan itu cuma ada pada saat wisuda.
Tapi dalam perjalanan ke depan yang di butuhkan lebih dari itu. "Saya tidak ingin menganggap enteng pelajaran di kuliah. Pelajaran itu sangat penting. Tapi saya ingin Anda punya double track. Yaitu track akademik, dan track kepemimpinan," keduanya harus seimbang.
Lebih luas lagi, Pak Anies juga punya tahapan-tahapan untuk jadi mahasiswa abad 21 yang siap bersaing dan siap pakai.
Pertama, harus nentuin target mau kuliah berapa lama, dan harus melakukan apa saja selama waktu itu. Jangan cuma kuliah, terus pulang, dong!
Kedua, siapkan diri kita untuk sesuatu yang besar dan bermanfaat untuk masyarakat.
Ketiga, pelajari bahasa asing untuk bersiap menjadi warga dunia. Menguasai beberapa bahasa asing, berarti kita sudah siap menyerap informasi dan menyebarkan informasi dalam skala internasional.
Keempat, kuasai teknologi terkini. Menguasai teknologi berarti menguasai segalanya. Karena belum tentu nanti kita akan bekerja sesuai bidang kuliah yang kita pilih. Tapi, teknologi, di manapun akan selalu dibutuhkan.
"Nanti ketika sudah sukses,biarkan kamu menengok masa kuliah dan berkata ' untung masa kuliah saya tak hanya ruang kelas.' Dan itu nanti akan membuat jalan kamu ke depan jauh lebih lebar, jauh lebih menantang. Kamu akan menemukan simpul-simpul baru keberhasilan," tutup Pak Anies.
Comments
Post a Comment