KONDISI GEOGRAFI LINGKUNGAN DAN KAWASAN DAERAH KUNINGAN JAWA BARAT
A.
KOTA KUNINGAN JAWA BARAT
Kabupaten Kuningan adalah sebuah kabupaten di Tatar Pasundan di Provinsi Jawa Barat,Indonesia.Ibukotanya
adalah Kuningan.Kabupaten Kuningan terletak pada titik koordinat 108° 23 - 108°
47 Bujur Timur dan 6° 47 - 7° 12 Lintang Selatan.Sedangkan ibu kotanya terletak
pada titik koordinat 6° 45 - 7° 50 Lintang Selatan dan 105° 20 - 108° 40 Bujur
Timur.
Kabupaten Kuningan meliputi wilayah sekitar 1.091 kilometer persegi
dengan lintang antara sekitar 450 dan 650 meter di atas permukaan laut.
Sebagian besar tanah yang berbukit-bukit dengan udara sejuk dan ada juga sungai
di wilayah tersebut. Ada pemandangan alam yang indah dan gunung.Suhu udara
sangat dingin memiliki suhu antara 15 ° dan 26 ° Celcius.
Kabupaten Kuningan memiliki lambang berupa seekor kuda jantan yang
disebut juga Kuda Kuningan.Lambang ini melambangkan dinamis,konstruktif,dan
kreatif serta masyarakat yang kuat dari Kuningan,yang didirikan dan hancur
tirani.Motto kota Kuningan adalah Kuningan Asri yang merupakan singkatan dari
Kuningan Aman Sehat Rindang Indah.
Kabupaten ini terletak di bagian
timur Jawa Barat,berbatasan dengan Kabupaten Cirebon di utara,Kabupaten Brebes
(Jawa Tengah) di timur, Kabupaten Ciamis di selatan,serta Kabupaten Majalengka
di barat Kabupaten Kuningan terdiri atas 32 kecamatan,yang dibagi lagi atas
sejumlah 361 desa dan 15 kelurahan.
Dilihat dari
posisi geografisnya terletak di bagian timur Jawa Barat berada pada lintasan
jalan regional yang menghubungkan kota Cirebon
dengan wilayah Priangan Timur dan sebagai jalan alternatif jalur tengah yang
menghubungkan Bandung-Majalengka
dengan Jawa Tengah.
Bagian timur
wilayah kabupaten ini adalah dataran rendah, sedang di bagian barat berupa
pegunungan, dengan puncaknya Gunung Ceremai (3.076 m) yang biasa salah kaprah
disebut dengan Gunung Ciremai,gunung ini berada di perbatasan dengan Kabupaten
Majalengka.Gunung Ceremai adalah gunung tertinggi di Jawa Barat.
a. Topografi
Permukaan
tanah Kabupaten Kuningan relatif datar dengan variasi berbukit-bukit terutama Kuningan
bagian Barat dan bagian Selatan yang mempunyai ketinggian berkisar 700 meter di
atas permukaan laut, sampai ke dataran yang agak rendah seperti wilayah Kuningan
bagian Timur dengan ketinggian antara 120 meter sampai dengan 222 meter di atas
permukaan laut.
Tabel Elevasi ketinggian tanah wilayah Kabupaten Kuningan
No
|
Ketinggian
(dpl)
|
Luas
(Ha)
|
Luas
(%)
|
1
|
< 150
|
25.394,677
|
21,24
|
2
|
150-1.500
|
91.297,631
|
76,35
|
3
|
> 1.500
|
2.878,812
|
2,41
|
Ketinggian di
suatu tempat mempunyai pengaruh terhadap suhu udara,oleh sebab itu ketinggian
merupakan salah saru faktor yang menentukan dalam pola penggunaan lahan untuk
pertanian,karena setiap jenis tanaman menghendaki suhu tertentu sesuai dengan
karakteristik tanaman yang bersangkutan.
Kemiringan
tanah yang dimiliki Kabupaten Kuningan terdiri dari : dataran rendah, dataran
tinggi,perbukitan,lereng,lembah dan pegunungan.Karakter tersebut memiliki
bentang alam yang cukup indah dan udara yang sejuk,sangat potensial bagi
pengembangan pariwisata.
Tabel Luas kemiringan tanah Kabupaten Kuningan
No
|
Kemiringan
(%)
|
Luas
(Ha)
|
Luas
(%)
|
1
|
0 – 8
|
61.803,849
|
51,69
|
2
|
8 – 15
|
24.924,035
|
20,84
|
3
|
15 – 25
|
18.437,778
|
15,42
|
4
|
25 – 40
|
10.583,776
|
8,85
|
5
|
> 40
|
3.821,682
|
3,20
|
Sebagian
besar tekstur tanah termasuk kedalaman tekstur sedang dan sebagian kecil
termasuk tekstur halus. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap tingkat kepekaan
yang rendah dan sebagian kecil sangat tinggi terhadap erosi.
Tingkat
kepekaan terhadap erosi disebabkan ketidaksesuaian antara penggunaan tanah
dengan kemampuannya sehingga berakibat rusaknya proses fisika,kimia dan biologi
tanah tersebut.Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap besar kecilnya
intensitas tingkat kepekatan terhadap terhadap erosi adalah faktor :
lereng,sistem penggarapan,pengolahan tanah,jenis tanah dan prosentase penutup
tanah.
Tingkat
kepekaan erosi di Kabupaten Kuningan diklasifikasikan menjadi lima kelas,
yaitu :
·
Sangat Peka : 14.258,42 Ha
·
Peka : 17.568,96 Ha
·
Agak Peka : 20.473,43 Ha
·
Kurang Peka : 21.845,69 Ha
·
Tidak Peka : 36.307,00 Ha
b. Jenis Tanah
Berdasarkan penelitian tanah
ditinjau Kabupaten Kuningan memiliki 7 (tujuh) golongan tanah yaitu :
Andosol,Alluvial,Podzolik,Gromosol,Mediteran,Latosol dan Regosol.
·
Golongan tanah Andosol terdapat di
bagian barat kecamatan Kuningan
yang cocok untuk ditanami tembakau,bunga-bungaan,sayuran, buah-buahan,
kopi,kina,teh, pinus dan apel.
·
Golongan tanah Alluvial terdapat di
bagian timur Kecamatan Kuningan, Kecamatan Kadugede bagian utara,
Kecamatan Lebakwangi bagian utara,
Kecamatan Garawangi dan Kecamatan Cilimus
cocok untuk tanaman sawah, palawija dan perikanan.
·
Golongan tanah Podzolik terdapat di
bagian selatan kecamatan Kadugede, bagian timur
kecamatan Ciniru,bagian timur kecamatan Luragung,bagian selatan
kecamatan Lebakwangi dan kecamatan Ciwaru
cocok untuk ladang dan tanaman keras.
No
|
Jenis
tanah
|
Luas
(Ha)
|
Luas
(%)
|
1
|
Alluvial kelabu
|
4.080,00
|
3,46
|
2
|
Regosol coklat kelabu
|
700,00
|
0,59
|
3
|
Asosiasi Regosol
kelabu + coklat kelabu + latosol
|
4.072,98
|
3,46
|
4
|
Asosiasi andosol
coklat + regosol coklat
|
4.560,00
|
3,87
|
5
|
Gromosol kelabu tua
|
1.840,00
|
1,56
|
6
|
Asosiasi Gromosol
kelabu kekuningan + Gromosol coklat kelabu + regosol kelabu
|
13.204,31
|
11,20
|
7
|
Asosiasi mediteran
coklat + latosol
|
11.569,31
|
9,82
|
8
|
Latosol coklat
|
890,00
|
0,76
|
9
|
Latosol coklat
kemerahan
|
13.803,69
|
11,71
|
10
|
Asosiasi Latosol
coklat + regosol
|
19.232,47
|
16,32
|
11
|
Asosiasi podzolik
kuning + hidromorf
|
11.765,55
|
9,98
|
12
|
Asosiasi podzolik
merah kekuningan + latosol merah kekuningan
|
13.825,82
|
11,73
|
13
|
Kompleks podzolik
merah kekuningan + podzolik kekuningan + regosol
|
18.313,42
|
15,54
|
c. Demografi
Penduduk
Kabupaten Kuningan Tahun 2010 Menurut Hasil Suseda sebanyak 1.122.376 orang
dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) sebesar 0,48% pertahun dan Angka Harapan
Hidup (AHH) 70,76 tahun. Penduduk laki-laki sebanyak 580.796 orang dan penduduk
perempuan sebanyak 564.801 orang dengan sex ratio sebesar 99,3 %
artinya jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibanding penduduk
laki-laki.Diperkirakan hampir 25% penduduk Kuningan
bersifat comuter,mereka banyak yang bermigrasi ke kota-kota besar seperti Jakarta,
Bandung,
Yogyakarta
dan sebagainya.
Penduduk
Kuningan umumnya menggunakan bahasa Sunda
dialek Kuningan. Mayoritas Penduduk Kuningan
beragama Islam
sekitar 98% (di daerah desa Manislor terdapat komunitas penduduk yang
menganut aliran Ahmadiyah),lainnnya beragama Kristen Katolik
yang tersebar di wilayah Cigugur,Cisantana,Citangtu,Cibunut,sedangkan sisanya
beragama Protestan
dan Budha
yang kebanyakan terdapat di kota Kuningan
Di wilayah Cigugur juga terdapat penduduk yang
menganut aliran kepercayaan yang disebut Aliran Jawa Sunda.
Sebagain
besar penduduk kabupaten Kuningan bermatapencaharian sebagai petani (petani
penggarap dan buruh tani), dan lainnya bekerja sebagai Pedagang, Pegawai negeri
Sipil, TNI, Polisi, Wiraswasta dan sebagainya.
d.
Angka beban
tanggungan
(Dependency
Ratio) Kabupaten Kuningan tahun 2007 kondisinya tidak jauh berbeda dengan tahun
sebelumnya yaitu mencapai angka 50,00. Angka beban tanggungan (ABT) merupakan perbandngan
antara penduduk yang belum/tidak produktif (usia 0 - 14 Tahun dan usia 65 tahu
ke atas) dibanding dengan penduduk usia produktif (usia 15 - 64 tahun),berarti
pada tahun 2007 setiap 100 penduduk usia produktif di Kabupaten Kuningan
menanggung sebanyak 50 penduduk usia belum/tidak produktif.Untuk lebih
lengkapnya data penduduk serta beberapa informasi demografi kami sajikan dalam
tabel di bawah ini.
No
|
Informasi
Demografi
|
2005
|
2006
|
2007
|
1
|
Jumlah Penduduk
|
|||
Total
|
1.069.448
|
1.089.620
|
1.102.354
|
|
Laki-laki
|
534.415
|
542.645
|
549.118
|
|
Perempuan
|
535.033
|
546.975
|
553.236
|
|
2
|
Laju Pertumbuhan
Penduduk
|
2,80
|
1,89
|
1,17
|
3
|
Sex Ratio
|
99,8
|
99,2
|
99,3
|
4
|
Komposisi Umur
|
|||
0 – 14
|
287.231
|
287.962
|
280.119
|
|
15 – 54
|
714.032
|
726.846
|
734.830
|
|
65+
|
68.185
|
74.812
|
87.405
|
|
5
|
Angka Beban
Tanggungan
|
0,50
|
0,49
|
0,50
|
Menurut data Suseda tahun 2009,persentase penduduk dewasa
yang melek huruf di Kabupaten Kuningan mencapai 98,03 % sedangkan hasil Suseda 2010
menunjuken adanya perbaikan menjadi 98,27%.Begitu pula rata-rata lama
sekolah,pada tehun 2009, rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Kuningan sekitar 8,33 tahun meningkat menjadi 8,68 tahun pada tahun
2010.
Persentase penduduk Kabupaten Kuningan usia 10 tahun ke atas yang berpendidikan SD ke bawah
sebesar 72,66 persen; tamat SMP sebesar 13,73 persen; tamat SMU/SMK sebesar
10,88 persen; dan sebanyak 2,72 persen yang tamat pendidikan tinggi
(Akademi/Perguruan Tinggi).Berarti dari 1.000 orang penduduk 10 tahun ke atas
hanya 27 orang yang berkesempatan menyelesaikan pendidikan tinggi
(Diploma,Akademi, Perguruan tinggi).
Adapun Pendidikan Luar Biasa untuk siswa berkebutuhan khusus
kini telah banyak ditampung di sebuah lembaga pendidikan siswa berkebutuhan
khusus, diantaranya SLBN Kuningan.
e . Seni
dan Budaya
Sebagai wilayah yang berada di daerah Priangan timur,
kabupaten Kuningan kaya akan seni budaya Sunda yang khas, berbeda dari wilayah Sunda bagian barat. Berikut adalah seni
budaya yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Kuningan:
Tabel
Seni dan Budaya di wilayah Kabupaten Kuningan
No
|
Jenis Seni Budaya Tradisional
|
Lokasi
|
1
|
Cingcowong,Upacara minta hujan
|
Kecamatan Luragung
|
2
|
Sintren
|
Desa Dukuhbadag
|
3
|
Goong Renteng
|
Kelurahan Sukamulya
|
4
|
Tayuban
|
Kecamatan Ciniru
|
5
|
Pesta Dadung
|
Kecamatan Subang
|
6
|
Gembyung Terbangan
|
Desa Cilaja
|
7
|
Sandiwara Rakyat
|
|
8
|
Wayang Golek
|
|
9
|
Kuda Lumping
|
Kelurahan Citangtu
|
10
|
Reog
|
Desa Cengal
|
11
|
Calung
|
Desa Cilaja
|
12
|
Tradisi Kawin Cai
|
Kecamatan Jalaksana
|
13
|
Tari Buyung
|
Kecamatan Cigugur
|
14
|
Balap kuda Saptonan
|
Kecamatan Kuningan
|
Wisata Alam
- Talaga Remis
- Wisata Ikan Dewa Cibulan
- Taman Wisata Alam Linggajati
- Waduk Darma
- Darmaloka
- Sangkanhurip
- Desa Sitonjul
- Air Terjun Sidomba
- Curug Cilengkrang
- Palutungan & Curug Putri
- Curug Ngelay
- curug Bangkong
Kabupaten
Kuningan merupakan daerah yang dinilai paling nyaman dan menjadi ruang terbuka
hijau paling besar di jawa barat yaitu 60% ruang terbuka hijau,yang seharusnya
30% ruang terbuka hijau disetiap kota.Telaga remis,Taman wisata alam
linggajati,waduk darma,taman rekreasi curug sidomba,taman nasional gunung
ciremai,balong dalem,paniis,sitonjul,palutungan,situ walukut,cilengkrang dan
masih banyak lagi,yang mana ke semua itu menjadi bagian hijau kabupaten
Kuningan dan menjadikan sebagai kabupaten konservasi dan salah satu dari 112
kabupaten dan kota seIndonesia yang memperoleh program pengembangan kota hijau
dan menjadikan Kuningan menjadi bahan penelitian para akademisi dari 8 negara
di asia pasifik,Kuningan pun masuk dalam 10 finalis dari 36 peserta IGRA dan
satu-satunya perwakilan jawa barat
Dengan
banyaknya ruang terbuka hijau di kabupaten Kuningan dibantu oleh kebiasaan
warga penduduknya seperti pepeling(pengantin peduli lingkungan),seruling(siswa
baru peduli lingkungan) apel(aparat peduli lingkungan) yang mana setiap aparat
naik tingkat harus menanam bibit pohon, dan dibantu oleh komunitas hijau
Kuningan yang suka rela memberi penyuluhan pentingnya ruang terbuka hijau,tapi
dengan banyaknya ruang terbuka hijau di kabupaten Kuningan ada satu ruang
terbuka hijau di taman kota kuningan yang sekarang mulai kurang indah pemandangan
dan lingkungannya dikarenakan banyak pedagang kaki lima yang disetiap titik
taman.Taman kota ini adalah taman utama dikawasan perkotaan Kuningan.
Comments
Post a Comment