Keajaiban Planet

A. BUKTI-BUKTI PENCIPTAAN BUMI 

Film yang dibuat oleh PT.Nada Cipta Raya berdasarkan buku The Creation Of the Universe karya Harun Yahya. Angkasa luar adalah ruang hampa tak bertepi yang rahasianya masih tak terungkap oleh ilmu pengetahuan. Tatanan sempurna berupa miliaran galaksi dan bintang planet,komet,asteroid serta awan gas dan debu semuanya bergerak bersama dalam keselarasan sempurna dan galaksi bima sakti gugusan bintang raksasa yang didalamnya terdapat tata surya kita.

  •  Pluto merupakan planet terjauh dari matahari hanya bebatuan dan udara yang amat dingin suhu permukaannya mencapai -238°c,akibat dingin yang sedemikian membekukan atmosfer tipis,planet ini berubah menjadi bongkahan es mati.
  •  Neptunus planet beku dengan suhu permukaan -218°c atmosfernya terdiri dari hydrogen,helium,dan metana adalah racun bagi kehidupan. Kandungan metana beracun yang tinggi menjadikan atmosfernya berwarna biru. planet yg dipenuhi badai hebat yang berkecapatan 2000km/jam.
  • Uranus planet mati yang sebagian besarnya tersusun atas batuan dan es. Suhu permukaannya adalah -214°C dan atmosfernya, terdiri dari hidrogen, helium. Perlu waktu 84 tahun bumi bagi uranus untuk mengelilingi matahari 
  • Saturnus planet terbesar kedua di tata surya. Saturnus dikenal karena susunan cincin yang mengitarinya,cincin ini terdiri dari gas,bebatuan dan es. Planetnya sendiri secara keseluruhan tersusun atas gas,75% hydrogen dan 25% helium kerapatannya lebih rendah dari kerapatan air dan suhu rata-rata -178°C.
  •  Jupiter planet terbesar dalam tata surya yang juga planet gas yang besarnya 318 kali lipat dari bumi,yang mempunyai sebuah badai yang cukup menelan 2 planet bumi kita. Tak ada daratan pada permukaannya karena sulit membedakan “atmosfer” dan “permukaan” pada planet seperti ini, sulit juga ditentukan berapa suhu “permukaan”nya, namun pada lapisan atas atmosfer, suhu mencapai -143°C. Bentukan alam yang menarik di atmosfernya adalah apa yang disebut “Bintik Merah Raksasa”. Ini pertama kali diketahui 300 tahun yang lalu. Ahli astronomi sekarang mengetahui bahwa ini adalah badai yang luar biasa kuatnya yang telah berkecamuk di atmosfer Jovian selama berabad-abad. Badai ini cukup besar untuk menelan beberapa planet seukuran bumi. Yupiter mungkinplanet yang mendebarkan, namun bukan rumah bagi manusia, yang seketika akan tewas karena temperatur yang membekukan, angin yang ganas, dan radiasi yang tinggi. bersuhu dingin yang luar biasa dan badai besar yang berlangsung ratusan tahun dan terdapat medan magnet yang dapat membinasakan makhluk hidup apapun. Bulan Jupiter IO diliputi oleh gunung,IO menjadi semacam generator listrik selama bergerak melintasi medan magnet Jupiter membangkitkan tegangan dengan 400.000 volt diantara dua kutubnya.
  •  Mars planet yang atmosfernya merupakan campuran racun dengan kandungan karbondioksida tinggi. Permukaannya penuh dengan kawah akibat tumbukan meteor serta ngarai di sepanjang ratusan kilometer. Bola batu merah yang diliputi angin kencang dan badai pasir berlangsung berbulan-bulan. Melesat dari Mars menuju matahari,kita melihat planet biru yang kita putuskan untuk sementara dilewatkan,dan menjelajah lagi. Pencarian kita membawa kita ke sebuah planet bernama Venus.
  •  Venus planet pemanggang raksasa dengan suhu membakar,suhu permukaannya cukup melehkan timbal sekitar 450°c.Venus mempunyai atmosfer berat yang tersusun atas lapisan tebal karbondioksida.Tekanan atmosfer planet ini setara dengan tekanan dibumi pada kedalaman 1km dibumi bawah laut.Atmosfernya dilapisi lapisan-lapisan sulfat berketinggian ribuan meter,karenanya planet ini diguyur hujan asam mematikan. 
  • Merkurius planet terdekat dengan matahari yang rotasinya begitu terhambat oleh kedekatannya dengan matahari,menyebabkan planet ini melakukan hanya tiga rotasi aksial penuh selama dua kali peredaran mengelilingi matahari. Disebabkan perputaran harian yang begitu lama,satu sisi planet menjadi begitu panas sementara sisi lainnya begitu dingin. Perbedaan suhu antara sisi siang dan sisi malam dapat mencapai 1.000°C.
 Ringkasnya,kita telah mengamati delapan planet dan tidak satu pun darinya,termasuk lima puluh tiga satelitnya menyediakan sesuatu yang mungkin menopang kehidupan. Semuanya tak lebih dari bola gas,es atau batu tanpa kehidupan.

Namun,bagaimana dengan planet biru yang kita lewatkan beberapa saat lalu? Ia berbeda dari yang lain. Dengan atmosfer yang ramah,kondisi permukaan,suhu permukaan,medan magnet, ketersediaan unsur-unsur,serta posisi pada jarak yang tepat dari matahari,tampak seperti telah dirancang secara khusus untuk tempat hidup. Bumi planet yang dipenuhi kehidupan terdapat keseimbangan paling selaras dalam kehidupandi udara,darat dan air. Jutaan binatang,tumbuhan semua dalam bentuk warna,sifat yang berbeda. Keseimbangan luar biasa bumi dan semua makhluk hidup didalamnya adalah bukti keberadaan Allah dan kesempurnaan ciptaan-Nya.”Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan dia meletakan gunung-gunung(dipermukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyakan kamu dan memperkembangbiakan padanya segala macam jenis binatng dan kami turunkan air hujan dari langit lalu kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik inilah ciptaan Allah.” Keberlangsungan hidup seluruh makhluk hidup di bumi adalah seajaib penciptaannya. Semua ini dimungkinkan oleh keadaan khusus yang sengaja dirancang agar paling sesuai bagi kehidupan. Bahkan perubahan terkecil terhadapnya dapat mengakibatkan bencana besar. Bumi yang juga dijuluki sebagai Planet Biru diciptakan secara ajaib dengan sifat istimewanya yang tak terhitung. Semua ini demi menjaga berlangsungnya kehidupan di atasnya. Berkat sifat-sifat ini,yang tidak dimiliki oleh planet-planet tetangganya,bumi menyediakan tempat yang luar biasa nyaman dan indah untuk hidup.

 B. SUHU BUMI
 Suhu lingkungan dan permukaan yang cocok bagi kehidupan. Meskipun air, kebutuhan utama kehidupan, tidak ditemukan di tempat lain dalam tata surya kita, tiga-perempat permukaan bumi dipenuhi air. Suhu dan atmosfer adalah persyaratan penting pertama bagi kehidupan dibumi. planet biru ini mempunyai suhu yang dapat di huni sekaligus atmosfer yang dapat dihirup oleh makhluk hidup, kedua hal yang amat berbeda karena jarak ideal antar bumi dan matahari. Bumi tidak akan menjadi tempat kehidupan seandainya lebih dekat ke matahari seperti Venus atau lebih jauh seperti Yupiter. Ahli geologi Amerika Frenk Press dan Raymond Siever menunjukkan keistimewaan suhu rata-rata di bumi. Mereka menyatakan, “Kehidupan sebagaimana kita ketahui dapat berlangsung pada kisaran suhu yang amat sempit. Kisaran ini mungkin ini 1 atau 2 persen dari rentang suhu antara nol mutlak hingga suhu permukaan matahari”. Besarnya kisaran suhu ini juga berkaitan dengan jumlah panas yang dipancarkan matahari serta jarak antara bumi dan matahari. Berdasarkan perhitungan pengurangan 10% saja pancaran energy matahari akan berakibat tertutupnya permukaan bumi oleh lapisan es dengan ketebalan permeter sebaliknya jika dinaikan sedikit saja semua makhluk hidup akan terpanggang atau mati,tidak hanya suhu rata-rata yang harus tetap panas yang tersedia,harus pula tersebar secara merata diseluruh planet. Sejumlah hal khusus telah ditetapkan untuk memastikan bahwa hal ini benar-benar terjadi,sumbu bumi di miringkan pada sudut 23° 27 menit terhadap bidang orbit bumi mengelilingi matahari,kemiringan ini mencegah pemanasan berlebihan pada atmosfer di daerah antara kutub dan khatulistiwa. Kecepatan berputar bumi pada sumbunya juga menjaga penyebaran panas agar tetap seimbang,bumi melakukan 1 putaran penuh setiap 24 jam sehingga mengakibatkan pergantian siang dan malam yang cukup singkat karena singkat perbedaan panas antara belahan yang terang dan belahan gelap dalam planet ini juga tidak berlebihan. Keadaan permukaan bumi juga membantu menyebarkan panas secara merata dibumi,ada perbedaan suhu sebesar 100°c antara wilayah kutub dan khatulistiwa bumi jika perbedaan suhu sebesar itu terjadi diwilayah sama sekali datar hasilnya adalah angin yang kecepatannya 1000km/jam yang menyapu segala sesuatu dilaluinya,namun bumi dipenuhi penghalang yang menahan pergerakan udara berskala besar yang dapat disebabkan oleh perbedaan panas sebesar itu penghalang tersebut adalah barisan pegunungan,disaat yang sama ada sejumlah sistem kendali otomatis yang membantu menjaga suhu atmosfer tetap dalam keseimbangan sebagai contoh ketika suatu daerah terpanaskan laju penguapan air meningkat ini mendorong pembentukan awan. Awan ini memantulkan lebih banyak cahaya yang kembali keruang angkasa yang menyebabkan turunya hujan. Hal ini mencegah udara maupun permukaan bumi dibawahnya mengalami pemanasan. 

 C. MASA DAN MEDAN MAGNET BUMI 
Ukuran bumi bukan kebetulan selain jaraknya dari matahari,kecepatan berputarnya, atau ciri permukaannya,bumi juga memiliki ciri penting lain,yakni massanya. Ketika mencermati planet-planet yang ada,akan kita dapati perbedaan massa yang besar. Merkurius, misalnya, berukuran hanya 8% dari massa Bumi, sementara Jupiter 318 kali lebih besar. Apakah ukuran Bumi dibandingkan dengan planet lain merupakan suatu ‘kebetulan’? Ketika mengamati ukuran Bumi, akan dengan mudah kita lihat bahwa planet kita ternyata memang telah sengaja dirancang agar pas seukurannya yang sekarang ini. Besarnya gaya gravitasi planet,termasuk gravitasi Bumi,ditentukan oleh ukurannya. Semakin besar ukuran sebuah planet, semakin besar pula gravitasinya,begitu pula sebaliknya. Karena itu,besarnya gaya gravitasi bumi yang sudah tepat ini tak terlepas dari ukurannya yang memang sudah pas. Ahli geologi Amerika,Frank Press dan Raymond Siever,mengulas betapa tepatnya ukuran Bumi: “ Dan ukuran Bumi benar-benar sudah tepat – [ukurannya] tidak terlalu kecil sehingga akan menyebabkan hilangnya atmosfer akibat gravitasinya yang terlalu lemah untuk mencegah gas-gas lepas ke angkasa, tidak pula terlalu besar sehingga gravitasinya akan menahan terlalu banyak atmosfer, termasuk gas- gas berbahaya.”(F. Press, R. Siever, Earth, New York: W. H. Freeman, 1986, hal 4) Bagian dalam bumi juga di rancang khusus dan terdiri dari dari lapisan-lapisan dengan berbagai ciri yang mengelilingi intinya. Lapisan-lapisan ini selalu bergerak dan membentuk medan magnet istimewa selain kita mampu mengarah dengan kompas medan magnet ini dimanfaatkan burung-burung untuk migrasi kearah tujuannya. Medan magnet membentang hingga jauh diatas atmosfer ini juga membentuk sebuah perisai yang melindungi bumi dari bahaya meteor yang mungkin datang dari angkasa luar . Kebanyakan dari sinar krosmic yang mematikan dan meteor yang melintas diangkasa tidak mampu menembus perisai yang melingkupi bumi ini sebagai besar alam flasma yang terbentuk oleh ledakan energy matahari,dibelokan oleh medan magnet sisanya bagian sangat kecil dari setiap ledakan diarahkan kewilayah kutub dari segi apapun tidak sesuai untuk kehidupan. Partikel-partikel yang menumbuk atmosfer diwilayah kutub menghasilkan pertunjukan cahaya yang indah dilangit jika perisai pelindung tidak ada maka kehidupan akan musnah oleh radiasi namun berkat medan magnet yang dibentuk oleh inti bumi. Allah telah mengingatkan manusia dengan fakta ini dalam (Q.S Al-Anbiya,21:32) “Dan kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda(kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.” Ciri fisik bumi seperti massa,struktur,suhu,dan sebagainya,benar-benar sesuai bagi kehidupan. Namun,ciri semacam itu saja tidak cukup untuk memungkinkan berlangsungnya kehidupan di Bumi. Penentu teramat penting lainnya adalah susunan atmosfer. 

 D. KETEPATAN ATMOSFER 
Atmosfer Bumi merupakan campuran uap air dan gas-gas yang terdiri atas 77% gas nitrogen, 21% gas oksigen dan 1% gas karbon dioksida. Oksigen sangat penting bagi kehidupan karena gas ini terlibat dalam hampir semua reaksi kimia yang menghasilkan energi yang diperlukan oleh makhluk hidup tingkat tinggi seperti manusia. Hal menarik di sini adalah bahwa kadar oksigen dalam udara yang kita hirup ditentukan dengan sangat tepat. Dalam bukunya Nature’s Destiny: How the Laws of Biology Reveal Purpose in the Universe, profesor mikrobiologi terkenal Michael Denton menulis: Dapatkah atmosfer Anda mengandung lebih banyak oksigen namun tetap mendukung kehidupan? Tidak! Oksigen adalah unsur yang sangat mudah bereaksi. Bahkan kandungan oksigen di atmosfer yang sekarang,yakni 21%,sangatlah mendekati ambang batas yang aman bagi kehidupan pada suhu lingkungan. Kemungkinan terjadinya kebakaran hutan meningkat sebesar 70% untuk setiap kenaikan 1% kandungan oksigen dalam atmosfer. (Michael Denton, Nature's Destiny: How The Laws of Biology Reveal Purpose in the Universe, The New York: The Free Press, 1998, hal. 121) Kandungan oksigen di atmosfer yang berada tetap pada angka ini adalah hasil dari peristiwa ‘daur ulang’ yang hebat: Hewan terus-menerus menggunakan gas oksigen dan mengeluarkan gas karbon dioksida yang tidak dapat mereka hirup. Tumbuhan malah melakukan hal sebaliknya: mengambil karbon dioksida yang mereka perlukan untuk hidup,dan melepaskan oksigen. Tumbuhan membebaskan jutaan ton oksigen ke atmosfer setiap harinya.Dengan adanya serangkaian peristiwa ini, kehidupan pun dapat terus berlanjut. Tanpa kerjasama dan keseimbangan antara dua kelompok makhluk hidup ini,planet kita takkan dapat dihuni. Misalnya, jika makhluk hidup hanya mengambil karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen, maka atmosfer Bumi akan lebih banyak mengandung oksigen.Tingginya kadar oksigen ini akan lebih memudahkan munculnya nyala api dan peristiwa pembakaran daripada biasanya. Akibatnya, percikan api kecil saja sudah mampu memicu kebakaran besar. Demikian pula, jika kelompok hewan dan tumbuhan sama-sama menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida,maka jumlah oksigen semakin lama akan semakin menipis. Pada akhirnya,makhluk hidup akan musnah di saat semua oksigen telah habis. Namun,keseimbangan kehidupan telah ditetapkan dengan sempurna sehingga oksigen di atmosfer selalu dalam kadarnya yang tepat bagi kehidupan. Keseimbangan yang dirancang tanpa cacat,yang senantiasa sempurna di setiap detiknya,sekali lagi memperlihatkan ilmu dan kekuasaan tak berbatas dari Penciptanya. Tuhan seluruh alam,Pencipta langit dan bumi ini adalah Allah yang Mahakuasa,yang telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada kita semua. Allah mengajak manusia untuk merenungkan kebenaran ini dalam ayat Al Qur’an: "Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin..?..." (QS. Luqman, 31:20) 


 E. ATMOSFER DAN PERNAFASAN
 Kita bernafas setiap saat. Kita secara terus-menerus menghirup udara ke dalam paru-paru dan mengeluarkannya. Kita begitu sering melakukannya sampai menganggapnya hal yang biasa. Kenyataannya,pernapasan adalah proses yang sangat rumit. Sistem tubuh kita dirancang sedemikian sempurna sampai kita tidak perlu memikirkan pernafasan. Tubuh kita memperkirakan berapa banyak oksigen yang diperlukan,dan mengatur pengiriman dengan jumlah yang tepat baik ketika kita sedang berjalan,berlari,membaca buku,atau tidur. Penyebab begitu pentingnya pernafasan adalah karena berjuta-juta reaksi yang harus tetap berlangsung dalam tubuh untuk menjaga kelangsungan hidup kita,semuanya memerlukan oksigen. Di seluruh jaringan tubuh kita dan sel yang membentuknya memperoleh energi dari "pembakaran" senyawa karbon oleh oksigen. Hasil pembakaran ini karbondioksida harus dikeluarkan dari tubuh. Jika kadar oksigen dalam aliran darah turun drastis, tubuh akan lemah; dan jika kekosongan oksigen berlangsung lebih dari beberapa menit, akibatnya adalah kematian. Dan itulah sebabnya kita bernafas. Ketika kita menarik nafas,oksigen membanjiri sekitar 300 juta ruang kecil dalam paru-paru kita. Pembuluh darah kapiler yang melekat pada ruang ini menyerap oksigen dalam sekejap dan membawanya,mula-mula ke jantung,lantas diteruskan ke seluruh bagian tubuh. Sel tubuh kita menggunakan oksigen ini,dan melepaskan karbondioksida ke dalam darah,yang membawanya kembali ke paru-paru,di mana zat ini kemudian dikeluarkan. Seluruh proses memerlukan waktu tak lebih dari setengah detik: Oksigen "bersih" masuk dan karbon dioksida "kotor" keluar. Anda mungkin bertanya-tanya mengapa ada begitu banyak (300 juta) ruang kecil dalam paru-paru. Mereka ada untuk memperluas permukaan yang bersinggungan dengan udara. Mereka dengan hati-hati dilipat agar menduduki tempat sekecil mungkin; andaikan tidak dilipat, hasilnya cukup untuk menutup lapangan tenis. Ada hal lain yang harus diingat. Ruang kecil dalam paru-paru dan pembuluh kapiler yang melekat padanya telah dirancang begitu kecil dan sempurna untuk meningkatkan laju pertukaran oksigen dan karbon-dioksida. Namun rancangan yang sempurna ini bergantung kepada faktor lain: kerapatan, viskositas (kekentalan), dan tekanan udara harus tepat agar udara dapat bergerak masuk dan keluar paru-paru dengan benar. Pada ketinggian sejajar permukaan laut, tekanan udara adalah 760 mm air raksa dan kerapatannya sekitar 1 gram/liter. Masih pada ketinggian sejajar permukaan laut,viskositas udara sekitar 50 kali dari air. Anda mungkin menganggap angka ini tidak penting namun angka ini sangat menentukan hidup kita,sebab seperti diungkapkan Michael Denton: “Komposisi keseluruhan dan sifat umum dari atmosfer kerapatannya, viscositasnya,tekanannya,dan lain-lainnya harus sama seperti sekarang ini, khususnya bagi makhluk yang menghirup udara”. Ketika bernapas, paru-paru menggunakan energi untuk melawan gaya yang disebut "hambatan udara". Gaya ini adalah hasil dari keengganan udara untuk berpindah. Namun berkat sifat fisik atmosfer, hambatan ini cukup lemah sehingga paru-paru dapat menarik masuk dan mendorong keluar udara dengan menggunakan energi minimum. Jika keengganan udara lebih besar, paru-paru akan dipaksa untuk bekerja lebih keras agar mampu bernapas. Ini dapat dijelaskan dengan satu contoh. Menyedot air ke dalam jarum suntik itu mudah, namun menyedot madu jauh lebih sulit. Penyebabnya adalah madu lebih rapat daripada air dan juga lebih kental. Andaikan kerapatan,viskositas dan tekanan udara lebih besar,bernapas akan sesulit menyedot madu ke dalam jarum suntik. Seseorang mungkin mengatakan, "Itu mudah dibetulkan. Kita hanya perlu memperbesar lubang jarum suntik untuk meningkatkan laju aliran". Namun jika kita melakukannya,dalam kasus pembuluh kapileri dalam paru-paru,hasilnya akan menurunkan luas permukaan yang bersinggungan dengan udara,yang menyebabkan berkurangnya pertukaran oksigen dan karbondioksida pada waktu yang sama,dan kebutuhan pernapasan tubuh tidak terpenuhi. Dengan kata lain,nilai masing-masing kerapatan,visko-sitas dan tekanan udara harus berada dalam batas tertentu agar dapat digunakan untuk bernafas,dan nilai-nilai tersebut dalam udara yang kita hirup adalah nilai yang tepat. Michael Denton mengomentari hal ini dengan: Sudah jelas bahwa andaikan salah satu dari viskositas atau kerapatan udara lebih besar, hambatan udara tidak akan memungkinkan untuk bernapas,dan tidak ada rancangan sistem pernapasan lain yang akan mampu mengantarkan oksigen yang cukup bagi makhluk hidup yang menghirup udara dengan metabolisme yang aktif. Dengan memperkirakan seluruh kemungkinan tekanan atmosfer terhadap kandungan oksigen yang mungkin,menjadi jelas bahwa hanya ada satu wilayah unik di mana berbagai kondisi untuk kehidupan terpenuhi. Ini tentunya hal yang luar biasa penting bahwa beberapa kondisi menentukan terpenuhi pada sebuah daerah yang sempit ini dari semua kemungkinan keadaan atmosfer. Nilai numerik dari atmosfer bukan hanya kita perlukan untuk bernapas, namun menentukan bagi planet biru kita untuk tetap biru. Jika tekanan atmosfer di atas permukaan laut jauh lebih kecil dari nilai sekarang,laju penguapan air akan jauh lebih tinggi. Air yang meningkat dalam atmosfer akan mengakibatkan "efek rumah kaca" menjebak lebih banyak panas dan meningkatkan suhu rata-rata bumi. Sebaliknya, jika tekanan jauh lebih tinggi,laju penguapan air akan turun. (Akibatnya air di laut tetap berada di laut, air di daratan akan mengalir ke laut), membuat sebagian planet menjadi gurun pasir. Seluruh keseimbangan yang diatur dengan tepat ini menunjukkan atmosfer kita telah dengan sengaja dirancang dengan teliti sehingga memungkinkan kehidupan di bumi. Ini adalah kenyataan yang ditemukan dengan ilmu pengetahuan dan kembali menunjukkan kepada kita,bahwa alam semesta bukanlah kumpulan acak materi yang terjadi secara kebetulan. Tidak diragukan lagi terdapat Pencipta yang mengatur alam semesta, membentuk materi sesuai kehendak-Nya, menguasai seluruh galaksi, bintang dan planet di bawah keagungan-Nya. Kekuasaan agung, sebagaimana Al Quran menyebutkan kepada kita, adalah milik Allah, Penguasa seluruh semesta. Dan planet Biru tempat kita hidup adalah telah dirancang secara khusus dan "disempurnakan" oleh Allah bagi manusia sebagaimana disebutkan dalam Al Quran (QS. An-Naazi'aat, 79: 30). Ada ayat lain mengungkapkan bahwa Allah telah menciptakan bumi bagi manusia untuk hidup: "Allah lah yang manjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi kamu rezeki dengan sebahagian yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Tuhanmu, Mahaagung Allah, Tuhan semesta alam." (QS. Al Mu'min, 40: 64) "Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nya lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan." (QS. Al Mulk, 67:15)

 F. GRAVITASI DI PERMUKAAN
Jika lebih kuat: atmosfer menahan terlalu banyak amonia dan methana. Jika lebih lemah: atmosfer planet akan terlalu banyak kehilangan air.

 G. JARAK DENGAN BINTANG INDUK (MATAHARI) 
Jika lebih jauh: planet akan terlalu dingin bagi siklus air yang stabil. Jika lebih dekat: planet akan terlalu panas bagi siklus air yang stabil.

 H. KETEBALAN KERAK BUMI
Jika lebih tebal: terlalu banyak oksigen berpindah dari atmosfer ke kerak bumi. Jika lebih tipis: aktivitas tektonik dan vulkanik akan terlalu besar.

 I. PERIODE ROTASI 
Jika lebih lama: perbedaan suhu pada siang dan malam hari terlalu besar. Jika lebih cepat: kecepatan angin pada atmosfer terlalu tinggi. 

 J. INTERAKSI GRAVITASI DENGAN BULAN 
Jika lebih besar: efek pasang-surut pada laut, atmosfer dan periode rotasi semakin merusak. Jika lebih kecil: perubahan tidak langsung pada orbit menyebabkan ketidakstabilan iklim.

K. MEDAN MAGNET 
Jika lebih kuat: badai elektromagnetik terlalu merusak. Jika lebih lemah: kurang perlindungan dari radiasi yang membahayakan dari bintang. 

 L. ALBEDO
(Perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima pada permukaan) Jika lebih besar: zaman es tak terkendali akan terjadi. Jika lebih kecil: efek rumah kaca tak terkendali akan terjadi. 

 M. PERBANDINGAN OKSIGEN DENGAN NITROGEN DI ATMOSFER 
Jika lebih besar: fungsi hidup yang maju berjalan terlalu cepat. Jika lebih kecil: fungsi hidup yang maju berjalan terlalu lambat. 

 N. KADAR KARBONDIOKSIDA DAN UAP AIR DALAM ATMOSFER
Jika lebih besar: efek rumah kaca tak terkendali akan terjadi. Jika lebih kecil: efek rumah kaca tidak memadai.

 O. KADAR OZON DALAM ATMOSFER 
Jika lebih besar: suhu permukaan bumi terlalu rendah. Jika lebih kecil: suhu permukaan bumi terlalu tinggi,terlalu banyak radiasi ultraviolet.

 P. AKTIVITAS GEMPA 
Jika lebih besar: terlalu banyak makhluk hidup binasa. Jika lebih kecil: bahan makanan di dasar laut (yang dihanyutkan aliran sungai) tidak akan didaur ulang ke daratan melalui pengangkatan tektonik. Ini hanya sebagian “keputusan rancangan” yang harus dibuat agar kehidupan ada dan bertahan. Namun sesedikit ini pun cukup untuk menunjukkan bahwa keberadaan bumi bukan karena kebetulan, tidak juga terbentuk oleh serangkaian kejadian acak. Hal tersebut dan detail lain yang tak berhingga meyakinkan kembali kebenaran yang sederhana dan murni: Allah dan hanya Allah yang menciptakan alam semesta,bintang,planet,pegunungan,dan laut dengan sempurna, memberikan kehidupan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, dan menempatkan ciptaan-Nya di bawah kendali manusia. Allah dan hanya Allah, sumber pengampunan dan kekuasaan, cukup berkekuatan untuk menciptakan sesuatu dari kehampaan. Ciptaan Allah yang sempurna ini dijelaskan dalam Al Quran sebagai: “Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membinanya. Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya. Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipan-cangkan-Nya dengan teguh. (Semua itu) untuk kesenanganmu dan binatang-binatang ternakmu.” (QS. An-Naazi’aat, 79: 27-33)

Comments

Popular posts from this blog

Makalah pembuatan Gemblong Kuningan

Monsoons

ASMAUL HUSNA ( AL MUHYI-AL MUMIT, AL HAYYU, AL-QAYYUM, AL AHAD)