MACAM-MACAM BATIK

 

 

MACAM-MACAM BATIK

1.     Batik Tulis

           

            Batik Tulis adalah salah satu jenis hasil proses produksi batik yang teknis pembuatan motifnya langsung ditulis secara manual.

Alat Dan Bahan

            Alat untuk menulisnya atau yang biasa disebut canting terbuat dari tembaga dengan gagang dari bambu. Ujung dari canting atau biasa disebut cucuk, mempunyai lubang yang bervariasi, sehingga bisa menentukan besar kecilnya motif. Sedangkan bak penampung canting disebut sebagai nyamplung. Nyamplung ini bisa berisi cairan malam atau pewarna, tergantung dari teknik batik yang akan digunakan.

Proses pembuatan batik tulis adalah sebagai berikut :

v  Siapkan kain mori terbentang

v  Gambar sketsa motif batik yang akan dibuat dengan menggunakan pensil

v  Torehkan cairan malam atau warna menggunakan canting tulis secara teliti

v  Jika yang ditorehkan cairan malam dan sudah selesai semua untuk satu bahan pakaian, maka proses selanjutnya adalah pewarnaan, lorot malam, bilas soda, jemur, setrika (mirip seperti batik cap)

v  Jika yang ditorehkan adalah zat pewarna dan sudah selesai semua untuk satu bahan, maka proses selanjutnya adalah klerak yang bertujuan untuk memperkuat dan mengkilapkan warna.

Ciri-ciri batik Tulis adalah :

v  Motif tidak berulang

v  Kombinasi warna bisa lebih banyak

v  Warna dasarnya bisa gelap atau cerah

 

 

2.  Batik cap

                        Batik Cap adalah salah satu jenis hasil proses produksi batik yang menggunakan canting cap. Canting cap yang dimaksud di sini mirip seperti stempel, hanya bahannya terbuat dari tembaga dan dimensinya lebih besar, rata-rata berukuran 20cm X 20cm.

Proses Pembuatan

v  Kain mori diletakkan di atas meja datar yang telah dilapisi dengan bahan yang empuk

v  Malam direbus hingga mencair dan dijaga agar suhu cairan malam ini tetap dalam kondiri 60° s/d 70° Celcius

v  Canting Cap lalu dimasukkan kedalam cairan malam tadi (kurang lebih 2 cm bagian bawah canting cap yang tercelup cairan malam)

v  Canting Cap kemudian di-cap-kan (di-stempel-kan) dengan tekanan yang cukup di atas kain mori yang telah disiapkan tadi

v  Cairan malam akan meresap ke dalam pori-pori kain mori hingga tembus ke sisi lain permukaan kain mori

v  Setelah proses pengecapan pada kain selesai dengan berbagai kombinasi canting cap yang digunakan, selanjutnya kain mori akan dilakukan proses pewarnaan, dengan cara mencelupkan kain mori ini ke dalam tangki yang berisi warna yang sudah dipilih.

v  Kain mori yang permukaannya telah diresapi oleh cairan malam, tidak akan terkena dalam proses pewarnaan ini.

v  Setelah proses pewarnaan, proses berikutnya adalah penghilangan berkas motif cairan malam melalui proses merebus kain.

v  Sehingga akan nampak 2 warna, yaitu warna dasar asli kain mori yang tadi tertutup malam, dan warna setelah proses pewarnaan tadi.

v  Jika akan diberikan kombinasi pewarnaan lagi, maka harus dimulai lagi dari proses pengecapan kain sampai proses perebusan kain.

v  Hal yang menarik dari batik cap adalah pada proses perkawinan warna, karena permukaan kain mori yang telah diwarna sebelumnya akan diwarna lagi pada proses pewarnaan berikutnya, sehingga perlu keahlian khusus dalam proses pemilihan & perkawinan warna.

v  Oleh karena proses pewarnaan yang berulang-ulang dan menyeluruh pada setiap pori-pori kain mori, maka warna pada batik cap cenderung lebih awet dan tahan lama dibandingkan dengan batik yang lain.

v  Proses terakhir dari pembuatan batik cap adalah proses pembersihan dan pencerahan warna dengan soda. Selanjutnya dikeringkan dan disetrika.

Ciri-ciri

v  Warna batik kedua belah sisi kain adalah sama

v  Warna batik lebih mengkilap

v  Motif tidak terlalu detail

v  Biasanya warna dasar adalah warna tua / gelap

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.  Batik Jumputan

Batik jumputan diseebut juga batik celup ikat ,telah di kenal masyarakat.Proses pembuatannya dengan cara mengikat dibeberapa bagian kain yang ingin di beri motif. Berikut ini penjelasan tentang tehnik sederhana dalam membuat batik jumputan.

A. Alat Dan Bahan

v  Kain polos 1x1 m

v  Tali (tali  rafia atau benang nilon)

v  Kelereng/Batu menurut selera

v  Dua bilah kayu

v  kompor

v  Air

v  Panci

v  Garam

v  Karet gelang secukupnya

B. Cara Pembuatan

v  Ikat bagian -bagian kain yang hendak dibiarkan tidak kena warna

v  Siapkan kompor,masukan 2 liter air kedalam panci lalu masak hingga mendidih.

v  Masukan Zat pewarna (wantek ) ke dalam air yang mendidih, tambahkan 2 sendok teh garam lalu aduk hingga rata.

v  Celup kain yang sudah di ikat -ikat ke dalam air dingin lalu diperas. Setelah itu masukan kedalam larutan wantek sampai terbenam seluruhnya.

v  Gunakan dua bilah kayu untuk memutar-mutar kain dalam larutan sampai warnanya merata.

v  Biarkan  kain tetap dalam larutan kira-kira satu jam,kemudian angkat , dinginkan dan cuci sampai bersih.

v  Buka ikatan, Jemur di tempat yang teduh sampai kering lalu rapikan.

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Makalah pembuatan Gemblong Kuningan

Monsoons

ASMAUL HUSNA ( AL MUHYI-AL MUMIT, AL HAYYU, AL-QAYYUM, AL AHAD)